Mungkin tidak banyak yang tahu ada banyak produk populer yang selama ini kita kenal sebagai produk luar negeri ternyata merupakan produk lokal. Salah satu yang mungkin akan membuat kamu kaget adalah sepeda Polygon.
Sepeda ini merupakan buatan PT Insera Sena yang sudah setidaknya diproduksi sejak 32 tahun lalu di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ternyata sepeda asli dari Indonesia ini sudah dijual sampai ke segala penjuru dunia. Setidaknya sudah ada 30 negara yang dijadikan target pasar sepeda ini. Di Eropa ada nggris, Jerman, Perancis, Spanyol, Australia, Swiss, Yunani, Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia, Rusia dan Polandia. Sedangkan di Amerika juga tak kalah banyak, ada di AS, Kanada, Costa Rica dan Argentina.
Sedangkan untuk di benua Asia, sepeda ini juga sudah menjadi sepeda populer di Jepang, Korea, Singapura, dan juga Malaysia. Sepeda Polygon di Afrika juga dinilai sebagai salah satu sepeda andalan, tepatnya di Adrika Selatan dan Mauritius. Ada pula di Australia, yakni di Selandia Baru dan Kapulauan Fiji.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur PT Insera Sena, Steven William pada acara Polygon Factory Racing Team dalam kunjungan ke Pabrik Polygon yang terletak di Sidoarjo. “Polygon itu brand Indonesia 100 persen. Polygon telah terjual hingga 30 negara. Mulai dari Eropa, Amerika ada. Malaysia, Thailand, Singapura juga ada,” tuturnya.
Kini sudah ada ratusan varian dari sepeda Polygon yang sudah dijual, mulai dari harga kisaran Rp1 jutaan sampai yang paling mahal Rp100 jutaan perunitnya. Kini pabrik dari sepeda ini sudah memiliki kapasitas terpasang sebanyak 1,2 juta unit pertahunnya. Rata-rata produksi tahunan pabrik Polygon mencapai 700 ribu unite sepeda dengan berbagai tipe dan varian. Dari semua yang diproduksi, sekitar 70%nya diekspor ke luar negeri, terutama ke benua Eropa dan Amerika.
“Penyerapan produk kami di pasar Eropa dan Amerika lumayan tinggi seiring dengan kesadaran orang-orang di sana yang merasa kesehatan itu penting, lingkungan bersih dan hijau semakin penting, juga seiring dengan pemerintah lokalnya yang mendukung kotanya untuk nyaman ditinggali. Hal-hal itu yang membuat adopsi sepeda cukup cepat di negara-negara Eropa dan Amerika,” terang Steven.